JAKARTA, KOMPAS.com - Pesatnya era digital dewasa ini menjadi tantangan bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah ( UKM) terutama warung-warung tradisional untuk dapat bertahan.
Sebagai informasi, diwartakan Kompas.com Selasa (12/2/2019), pengamat ekonomi digital Yudi Chandra menyebut baru 5 persen dari total 59.2 juta UKM Indonesia yang melek digital.
Kalau terus dibiarkan, UKM di Indonesia diprediksi akan berguguran karena kalah saing dengan retail modern. Padahal, UKM kerap disebut sebagai penopang ekonomi Indonesia.
Sadar akan hal tersebut, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi meluncurkan aplikasi GrabKios guna membantu warung-warung tradisional agar dapat bersaing di era digital.
Baca juga: GrabKios Resmi Berdiri, Majukan Warung Tradisional Lewat Teknologi
"Dengan memberdayakan mereka (Warung tradisional), kita dapat membangun masa depan Indonesia," ucap Neneng saat peresmian GrabKios di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2019).
Perlu diketahui, GrabKios merupakan transformasi dari aplikasi Kudo yang telah diakuisisi Grab pada 2017.
Memiliki visi dan misi yang sama, aplikasi ini masih akan tetap berperan membantu mendigitalisasi warung tradisional di Indonesia sehingga mampu meningkatkan daya saing.
Pasca transformasi tersebut, GrabKios turut memperkuat fungsinya dengan menggandeng sejumlah mitra strategis, sebut saja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), Perum Bulog dan Bank Mandiri.
Baca juga: Dampak Ekonomi Digital, Grab Berkontribusi sampai Rp 8,9 triliun untuk Surabaya
Nantinya, mitra pengemudi Grab dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau di mitra GrabKios berkat kerja sama dengan Perum Bulog dan bisa mengajukan pinjaman modal di Bank Mandiri.
Neneng melanjutkan, GrabKios akan memberdayakan warung melalui tiga cara, pertama adalah memperluas jenis layanan yang ditawarkan serta membantu menambah penghasilan.
Kedua dengan menyediakan akses modal usaha, layanan keuangan, dan membantu warung tradisional meningkatkan usahanya.
Terakhir, mengurangi biaya operasional usaha dengan memberikan kemudahan akses memesan barang dagangan dengan harga yang kompetitif.
"Kami percaya GrabKios akan membawa perubahan hingga ke pelosok Indonesia," ujar Neneng.
Saat ini GrabKios memiliki 2,6 juta agen dan mitra di lebih 500 kota dan kabupaten di Indonesia.