KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah. Hal itu ternyata mengubah cara hidup masyarakat, termasuk untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum.
Melansir Laporan Tren Makanan dan Minuman Grabfood Indonesia tahun 2021, terdapat sejumlah perubahan perilaku masyarakat dalam menikmati makanan dan minuman favorit.
Saat ini, masyarakat semakin terbiasa dengan metode pemesanan take away dibandingkan makan di tempat atau dine-in. Aplikasi pesan antar makanan menjadi andalan untuk melakukan pemesanan.
Laporan tersebut memaparkan, sepanjang 2020 rata-rata pengeluaran masyarakat untuk satu kali pemesanan makanan dan minuman melalui aplikasi Grab mencapai kisaran Rp 25.000 hingga Rp 39.000.
Apabila dirinci, masyarakat menghabiskan sekitar Rp 25.000 hingga Rp 27.000 untuk sarapan, Rp 34.000 hingga Rp 36.000 untuk makan siang, dan Rp 38.000 hingga Rp 39.000 untuk makan malam.
Baca juga: Dorong UMKM Kuliner Berkembang, GrabFood Gelar GrabNEXT
Selain itu, laporan tersebut juga menemukan bahwa masyarakat menjadi lebih sadar lingkungan dalam memesan makanan dan minuman. Hal tersebut terbukti dari keberhasilan Grabfood dalam mengurangi penggunaan kurang lebih 380 juta set kemasan makanan plastik melalui opsi “Tanpa Peralatan Makan” yang dirilis di aplikasi Grab pada 2020.
Sebanyak 1 dari 2 pelanggan GrabFood memilih pemesanan tanpa penggunaan kantong plastik, tisu, atau kemasan saus. Sedangkan, 2 dari 5 pelanggan Grabfood bersedia membayar biaya ekstra dengan nominal maksimum Rp 4.500 untuk kemasan yang lebih ramah lingkungan.
Sepanjang 2020, laporan Grabfood menemukan bahwa pelaku usaha makanan dan minuman juga mulai menunjukkan sikap mawas dan peduli lingkungan. Sikap tersebut membuat pelanggan yang memiliki value serupa yakin untuk memesan.
Laporan tersebut mencatat, sebanyak 56 persen pelaku usaha mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai, 42 persen beralih menggunakan kemasan ramah lingkungan, dan 6 persen mulai tergerak untuk memilah sampah dan melakukan daur ulang.
Baca juga: Ketika CEO Grab Nyambi Jadi Kurir GrabFood, Naik Sepeda Antar Makanan
Perubahan perilaku lainnya adalah semakin dipilihnya e-wallet sebagai sarana pembayaran pesanan makanan dan minuman. Bahkan, menurut laporan tersebut, sebanyak 72 persen pelanggan berpendapat bahwa setiap restoran wajib menyediakan pilihan pembayaran digital.
Metode pembayaran digital tersebut dipilih karena alasan kepraktisan, keamanan transaksi, dan promosi yang dinilai menguntungkan. Dengan kemudahan dan keamanan yang ditawarkan e-wallet, diprediksi dalam satu tahun ke depan 82 persen orang Indonesia akan menggunakan metode pembayaran tersebut.
Beradaptasi dengan situasi pandemi, pelaku usaha makanan dan minuman pun mengubah strategi pemasarannya. Platform pesan antar makanan seperti Grabfood menjadi pilihan untuk mengoptimalkan penjualan.
Dari Laporan Tren Makanan dan Minuman Grabfood Indonesia tahun 2021, diketahui bahwa kehadiran platform pesan antar makanan membantu pelaku usaha kuliner untuk bertumbuh di masa pandemi.
Pelaku usaha yang bergabung dengan platform pesan antar makanan mengalami peningkatan penjualan hingga 50 persen. Meski kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan.
Baca juga: Mengintip Cara Kerja GrabFood Merekomendasikan Makanan
Selain karena menggencarkan penjualan online melalui platform pesan antar, salah satu pendukung peningkatan penjualan adalah strategi penjualan dengan paket kombo. Mitra restoran Grabfood yang menerapkan strategi ini terbukti berhasil meningkatkan jumlah pesanan dan menambah jumlah item yang dipesan hingga 50 persen.
Adapun menu pelengkap dalam paket kombo yang menjadi favorit masyarakat adalah minuman, makanan pembuka (appetizer), dan makanan penutup (dessert).