Ketika Perempuan Punya Profesi yang Dominan Dikerjakan Pria

Kompas.com - 22/11/2019, 13:16 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Sawitri Dharmastuti, salah satu pengemudi GrabCar wanita.andy_pinaria Sawitri Dharmastuti, salah satu pengemudi GrabCar wanita.

KOMPAS.com - Stigma perempuan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mampu mengurusi urusan domestik dalam rumah saja rupanya tak berlaku bagi Sawitri Dharmastuti.

Di usianya yang telah memasuki kepala lima, Sawitri masih gigih mencari peruntungan sebagai mitra pengemudi GrabCar—profesi yang dominan diisi oleh pria.

"Saya lihat banyak kepala rumah tangga, bapak-bapak yang bekerja menjadi pengemudi dan dijadikannya sebagai mata pencahariannya. Dari situ saya berpikir, berarti profesi ini bisa untuk mencari nafkah. Kemudian saya berpikir lagi, apa perempuan juga bisa?" pikirnya dulu.

Apalagi, sebagai single parent untuk tiga orang anak, mengharuskan Sawitri berperan ganda. Sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya, yang berarti juga bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan keluarganya.

"Dari sini, pikiran saya benar-benar terbuka, bahwa perempuan (harusnya) juga bisa mencari nafkah dengan menjadi mitra pengemudi," ujarnya.

Bulatkan tekad

Setelah Sawitri membulatkan tekad, rupanya hatinya harus kembali ciut tatkala mengingat usianya yang tak lagi muda. Namun hal ini tak berlangsung lama, demi masa depan anak-anaknya, Sawitri memupuk kembali semangatnya.

"Awalnya, saya berpikir apa iya kalau perempuan sekuat laki-laki. Apalagi menyetir dalam waktu lama," ujarnya.

Sawitri akhirnya belajar. Dia memutuskan untuk menyewa mobil sebagai sarana utamanya dalam bekerja.

Satu bulan berlalu begitu saja, baru berani mengambil satu penumpang saja. Bahkan ada cerita lucu dibalik keberhasilannya mengantar penumpang perdananya tersebut.

“Itu saya ingat sekali, pertama kali penumpang saya adalah mahasiswa. Awalnya saya takut. Tapi saya selalu mencoba untuk bilang pada diri saya sendiri, hanya jemput kemudian antar ke tujuan, dan terima uang,” motivasinya pada diri sendiri.

Begitu ia sudah menyelesaikan satu trip dan mendapat uang, senangnya bukan main. Ia langsung pulang dan cerita ke anak-anaknya.

“Namun selanjutnya, keberadaan mobil itu justru terpakai untuk keperluan pribadi,” kisahnya lagi.

Sawitri, ibu tiga orang anak yang berprofesi menjadi mitra GrabCar.andy_pinaria Sawitri, ibu tiga orang anak yang berprofesi menjadi mitra GrabCar.

Merasa dalam prosesnya tak sesuai rencana, mobil yang ia sewa pun dikembalikannya lagi.

“Saya hitung biaya sewa dengan pendapatan saya yang pekerjaannya baru berhasil saya lakukan satu kali akan sangat merugikan untuk saya. Saya mulai berpikir lagi, sampai akhirnya saya membaca artikel di komunitas pengemudi dan bertemu dengan pengemudi perempuan lainnya,” ujarnya.

Saat itu, mereka mengobrol, berbagi informasi mengenai bagaimana mekanisme menjadi pengemudi, belajar mengenai aplikasi Grab untuk pengemudi, dan lain sebagainya.

“Setelah itu, saya memutuskan untuk benar-benar serius terjun menggeluti profesi ini. Alhamdulillah sekarang saya mulai merasakan penghasilan dari GrabCar. Saya sudah tidak kepikiran lagi untuk urusan fisik, karena nantinya kalau sudah terlatih lama-lama juga akan kuat," jelasnya.

Kini Sawitri mampu mengambil sembilan trip dalam satu hari. Bahkan ia pernah mencapai 22 trip dalam satu hari. Jumlah ini merupakan jumlah trip terbanyaknya.

"Waktu itu berangkat jam 6 pagi selesai jam 10 malam," katanya.

Sawitri biasanya memulai mengambil penumpang setelah mengantar anak ketiganya pergi sekolah dan pulang menyesuaikan dengan jam pulang sekolah anaknya.

"Saya senangnya juga karena pekerjaan ini fleksibel. Jadi bisa menyesuaikan dengan kegiatan saya yang lainnya. Saya tetap bisa menjalankan kewajiban saya untuk mencari nafkah sekaligus tetapi menjalankan kewajiban saya sebagai orang tua," imbuhnya.

Meski demikian, tak ada target khusus bagi Sawitri. Ia sadar, prioritas dirinya adalah untuk anak-anak.

"Karena kadang-kadang anak menelepon, minta saya pulang. Ya saya harus pulang. Susahnya juga kalau anak-anak di rumah, kadang saya berat untuk pergi," imbuhnya.

Sawitri bersyukur, anak-anaknya juga menjadi lebih mandiri. Tetapi yang tak kalah penting, setelah bergabung sebagai mitra pengemudi GrabCar, juga membuatnya mau membuka diri.

Sebelumnya, Sawitri adalah seorang ibu rumah tangga yang seluruh hidupnya dia habiskan untuk keluarganya.

Hingga akhirnya, dia berpisah dengan suaminya dan kondisi itu yang kemudian membuatnya menutup diri.

Ia mengaku, dalam keseharian, ia memang orang yang pendiam dan tidak mudah untuk sekadar mengobrol dengan orang baru. Bahkan ia cenderung menghindari pertemanan yang terjalin erat.

"Teman saya (itu) ya anak-anak saya. Saya tidak terlalu suka bergaul," ujarnya.
Apalagi perubahan statusnya ini secara otomatis juga turut merubah perannya. Sawitri dulu bukanlah tipe wanita pekerja.

“Tapi untungnya, sejak remaja, saya memang suka menghabiskan waktu dengan sekadar berkendara menyusuri jalan-jalan. Keluarga saya juga lebih percaya kepada saya untuk menyetir saat pergi-pergi," kenangnya.

Dari hobi antar-jemput orangtua, teman, dan saudara inilah yang juga semakin membulatkan tekad Sawitri bergabung sebagai mitra pengemudi GrabCar.

Di sana, ia menemukan banyak orang yang menganggap mengelilingi kota dengan mengendarai mobil adalah aktivitas yang sangat seru dan menyenangkan.

Berpetualang melewati jalan-jalan baru, pasti berguna dalam menambah pengetahuan dan pengalaman berkendara.

Oleh karena itu, sekarang ini semakin banyak perempuan yang memutuskan untuk bergabung menjadi mitra pengemudi GrabCar karena hobi. Kini Sawitri hanya berharap, dirinya bisa lebih kuat lagi, khususnya dalam urusan fisik.

"Semoga lebih lancar lagi setidaknya sampai ketiga anak saya ‘mentas’. Selanjutnya mungkin saya akan tetap bekerja tetapi karena memang hobi saya untuk kesenangan saya," sambungnya.

Sawitri, ibu tiga orang anak yang berprofesi menjadi mitra GrabCar.andy_pinaria Sawitri, ibu tiga orang anak yang berprofesi menjadi mitra GrabCar.

Sawitri adalah salah satu dari jutaan mitra pengemudi Grab meraih impiannya demi membahagiakan orang tersayang. Bersama dengan Grab, Sawitri tak sendiri, di luar sana banyak pula pengemudi perempuan yang berprofesi sama.

Saat ini, Grab menyediakan layanan dengan jangkauan terluas di Asia Tenggara di 338 kota yang tersebar di 8 negara dengan lebih dari 152 juta unduhan aplikasi, termasuk Indonesia tempat Grab beroperasi di 224 kota dari Sabang hingga Merauke.

Berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Grab telah berkontribusi sebesar 48,9 triliun rupiah bagi perekonomian Indonesia di tahun 2018.

Pada layanan GrabCar, rata-rata pendapatan mitra pengemudi tumbuh 114 persen dengan kisaran pendapatan Rp 7 juta per bulan.

Selain transportasi, bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood juga berkembang pesat di Indonesia, beroperasi di 178 kota di Indonesia dengan volume pengiriman tumbuh hampir 10 kali lipat pada 2018.

Terkini Lainnya
Tak Sembarang Orang Bisa Jadi Mitra Grab,  Berikut Syarat dan Tahapan Seleksinya
Tak Sembarang Orang Bisa Jadi Mitra Grab, Berikut Syarat dan Tahapan Seleksinya
Transportasi Pilihan
Grab Bagikan 5 Tips Aman Menggunakan Taksi Online
Grab Bagikan 5 Tips Aman Menggunakan Taksi Online
Transportasi Pilihan
Wujudkan Transportasi Bebas Kekerasan Seksual, Ini Upaya Kolaboratif Komnas Perempuan dan Grab
Wujudkan Transportasi Bebas Kekerasan Seksual, Ini Upaya Kolaboratif Komnas Perempuan dan Grab
Transportasi Pilihan
Wujudkan Transportasi Inklusif, Grab Jadi Transportasi Online Pertama di Aplikasi JakLingko
Wujudkan Transportasi Inklusif, Grab Jadi Transportasi Online Pertama di Aplikasi JakLingko
Transportasi Pilihan
Dukung Pelaku Usaha Ultra Mikro, BLU PIP dan Grab Indonesia Jalin Kerja Sama
Dukung Pelaku Usaha Ultra Mikro, BLU PIP dan Grab Indonesia Jalin Kerja Sama
Transportasi Pilihan
Berdayakan UMKM dan Pelaku Pasar Tradisional, Grab Kerja Sama dengan Asparindo
Berdayakan UMKM dan Pelaku Pasar Tradisional, Grab Kerja Sama dengan Asparindo
Transportasi Pilihan
Gandeng PMI, Grab Hadirkan Layanan Pertama Antar Kantong Darah di Kota Makassar
Gandeng PMI, Grab Hadirkan Layanan Pertama Antar Kantong Darah di Kota Makassar
Transportasi Pilihan
Grab Gandeng Kementerian Investasi untuk Dorong UMKM Dapatkan Perizinan Bisnis Secara Online
Grab Gandeng Kementerian Investasi untuk Dorong UMKM Dapatkan Perizinan Bisnis Secara Online
Transportasi Pilihan
Laporan GrabFood: Pandemi Ubah Cara Masyarakat Nikmati Makanan dan Minuman Favorit
Laporan GrabFood: Pandemi Ubah Cara Masyarakat Nikmati Makanan dan Minuman Favorit
Transportasi Pilihan
Dorong UMKM Kuliner Berkembang, GrabFood Gelar GrabNEXT
Dorong UMKM Kuliner Berkembang, GrabFood Gelar GrabNEXT
Transportasi Pilihan
Lindungi Kesehatan dan Pendapatan Mitra Pengemudi, Grab Luncurkan Program Atasi
Lindungi Kesehatan dan Pendapatan Mitra Pengemudi, Grab Luncurkan Program Atasi
Transportasi Pilihan
Serukan Kampanye “Bersatu untuk Indonesia”, Grab Didukung 23 Brand Ternama Indonesia
Serukan Kampanye “Bersatu untuk Indonesia”, Grab Didukung 23 Brand Ternama Indonesia
Transportasi Pilihan
Grab Galang Donasi untuk Penanganan Covid-19
Grab Galang Donasi untuk Penanganan Covid-19
Transportasi Pilihan
Presiden Grab Paparkan Manfaat Digitalisasi untuk UMKM
Presiden Grab Paparkan Manfaat Digitalisasi untuk UMKM
Transportasi Pilihan
Emtek Group Suntik Dana Rp 5,4 Triliun ke Grab Indonesia
Emtek Group Suntik Dana Rp 5,4 Triliun ke Grab Indonesia
Transportasi Pilihan

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke