KOMPAS.com – Kehadiran virus corona atau akrab disapa Covid-19 nampaknya memberikan efek kerugian bagi sebagian pemilik usaha.
Namun, ternyata hal tersebut tak menyurutkan mereka untuk tetap berusaha, salah satunya seperti yang dilakukan Budi Haryono (37).
Budi, begitu ia disapa, adalah pemilik gerai makanan sehat Crunchaus di Surabaya. Meski penjualannya menurun, kondisi tersebut tak membuatnya patah arang.
Apapun yang terjadi, prioritasnya adalah meningkatkan upaya pencegahan agar semua pelanggan, karyawan, dan mitra pengemudi antar makanan tetap aman.
Budi menerapkan berbagai prosedur pencegahan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di gerainya, salah satunya dengan fitur pemesanan makanan melalui aplikasi WhatsApp.
Peraturan tersebut diterapkan bagi pengunjung yang ingin datang dan masih ingin makan di tempat. Hal ini, jelas Budi, untuk memudahkan kru mempersiapkan pesanan dan membuat mereka tidak perlu mengantre.
“Pelanggan bisa order dulu menggunakan WhatsApp, ini tujuannya untuk meminimalisasi waiting time sehingga mengurangi antrean dan menjaga jarak aman sosial,” terang Budi.
Tak hanya gerainya yang berada di Surabaya, Budi pun menerapkan peraturan tersebut di 10 gerai yang tersebar di berbagai lokasi dan 3 gerai di Jakarta.
Untuk diketahui, Crunchaus sendiri merupakan usaha yang didirikan Budi sejak 2017. Idenya bermula dari kesukaannya terhadap makanan sehat, terutama yang dimasak tanpa minyak.
Kesukaan itu kemudian diadaptasinya menjadi sebuah restoran dengan menu yang mengutamakan keseimbangan nutrisi.
Dengan mengusung konsep restoran makanan sehat, Budi sudah sejak awal menerapkan standar kesehatan yang ketat pada para karyawannya, yakni dalam proses menyiapkan menu pesanan.
Semua karyawan harus mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan sebelum memproses pesanan pelanggan. Namun, seiring dengan persebaran pandemi yang terjadi, prosedur ini dibuat jauh lebih ketat.
“Kita mulai menerapkan temperature check kepada kru Crunchaus dan meningkatkan frekuensi cuci tangan mereka. Kemudian mereka juga wajib memakai sarung tangan,” jelas Budi melalui rilis tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (27/3/2020).
Pengukuran suhu tubuh tersebut bukan hanya diterapkan pada para kru, lanjutnya.
Mitra pengantaran GrabFood yang akan mengambil pesanan makanannya pun harus terlebih dahulu diukur suhu tubuhnya sebelum masuk ke dalam gerai. Ini untuk memastikan mitra pengantaran dalam kondisi kesehatan yang baik sehingga mencegah potensi penyebaran virus.
Sebagai perusahaan aplikasi serba bisa terkemuka di Asia Tenggara, Grab juga memiliki berbagai inisiatif guna mendukung upaya mitra merchant melawan pandemi Covid-19 di Surabaya, salah satunya adalah dengan menerapkan standar keamanan terpadu untuk layanan pesan-antar makanan.
Adapun standar yang dimaksud antara lain menyematkan Kartu Keterangan Pengiriman GrabFood yang berisi catatan tanggal, waktu, nama, dan suhu tubuh karyawan yang menyiapkan makanan dan pemeriksaan suhu tubuh pelanggan, karyawan, serta mitra pengantaran secara rutin.
Jika salah satu mitra pengantaran menunjukkan gejala seperti suhu tubuh tinggi, demam, pilek, atau batuk, mitra merchant dapat melaporkan kepada tim layanan pelanggan Grab dan meminta mitra pengantaran lain untuk menggantikan.
Selain itu, mitra merchant juga diminta untuk menerapkan jaga jarak setidaknya 2 meter pada saat terjadi antrean. Mitra juga diwajibkan melakukan prosedur pembersihan area dapur dan semua benda yang sering disentuh, setidaknya setiap 4 jam.
Sementara itu para kru atau pegawai mitra merchant diwajibkan mamakai masker, sarung tangan, dan tutup kepala.
Grab sebelumnya telah memulai gerakan #KitaVSCorona yang diluncurkan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Surabaya.
Melalui gerakan #KitaVSCorona, Grab telah membagikan ribuan masker, hand sanitizer, dan menyemprotkan desinfektan pada kendaraan mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar, juga seluruh mitra pengantaran GrabFood serta GrabExpress.
Grab juga melakukan edukasi mengenai gaya hidup sehat dan pencegahan penyebaran Covid-19 melalui fitur GrabHealth.
Sedangkan, khusus untuk pengantaran GrabFood dan GrabExpress, telah diterapkan fitur pemesanan tanpa kontak sebagai langkah perlindungan bagi pelanggan sekaligus mitra.