KOMPAS.com – Penerapan physical distancing atau jaga fisik berdampak pada sektor transportasi daring.
Turunnya pendapatan dirasakan sejumlah pengemudi, pengantaran, dan merchant yang bekerjasama dengan berbagai perusahaan transportasi berbasis online.
Tak tinggal diam, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, Senin (6/4/2020), menyatakan perusahaannya telah menyiapkan skema bantuan dan langkah-langkah untuk mengurangi kendala keuangan yang dihadapi mitra Grab.
“Grab bersama perusahaan rental kendaraan, PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) akan meluncurkan program yang diharapkan dapat membantu keberlangsungan pendapatan mitra pengemudi melalui dukungan pihak perbankan”, kata Neneng lewat rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Baca juga: Lawan Covid-19, Grab Siagakan Lini Transportasi Khusus
Program yang dimaksud Neneng yaitu penundaan biaya rental mobil hingga dua bulan ke depan serta pemberian dana tunai kepada pengemudi.
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari program loyalitas mitra yang tergabung dalam TPI. Tentunya, inisiatif ini dapat berjalan dengan dukungan dari pihak perbankan.
Selain itu, mitra pengemudi anggota TPI juga tetap mendapat manfaat asuransi kesehatan, asuransi jiwa, serta program beasiswa bagi putra-putrinya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Grab dalam melindungi kesejahteraan para mitra pengemudi mereka.
Baca juga: Tips dari Grab untuk Ciptakan Pengalaman Kerja dari Rumah agar Efektif
Kabar baik lainnya, Grab Indonesia pun tengah berdiskusi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meringankan pinjaman para mitra pengemudi melalui perusahaan leasing.
”Di samping itu, kami juga sangat mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merencanakan keringan pembiayaan melalui perusahaan leasing dan perbankan, terutama bagi mitra pengemudi kami di Indonesia”, jelas Neneng dalam keterangan pers.
Sebagai tahap awal, perusahaan transportasi online tersebut sedang membantu Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang difasilitasi oleh OJK.
Bantuan itu berupa pendataan debitur yang menjadi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar, serta mereka yang terdampak pandemi sesuai kriteria dan persyaratan dari OJK.
Baca juga: Manajemen Grab Sisihkan Gaji untuk Bantu Pengemudi
Tujuannya, pengajuan restrukturisasi dari pinjaman para mitra dapat diajukan secara kolektif oleh Grab kepada APPI. Selanjutnya, APPI akan menyampaikannya kepada perusahaan leasing anggota mereka.
“Kesejahteraan dan kesehatan mitra pengemudi kami menjadi prioritas utama di tengah pandemi Covid-19 ini. Untuk itu, kami berharap dukungan Grab dalam program relaksasi keuangan pemerintah, juga mendapatkan dukungan dan respon positif dari pihak perbankan dan perusahaan leasing di Indonesia”, terang Neneng.
Perusahaan transportasi berbasis aplikasi tersebut sangat yakin kerjasama seluruh pihak dapat memberikan manfaat nyata bagi pengemudi yang masih berjuang di jalanan.
Mereka berjuang untuk hidup dan melayani masyarakat dengan terus memutar roda ekonomi.
“Ini merupakan tugas kita bersama, #KitaVSCorona,” tutup Neneng Goenadi.