KOMPAS.com – Pandemi virus Covid-19 berdampak pada berbagai sektor usaha, salah satunya kuliner. Pelanggan tak bisa lagi makan di restoran. Sudah begitu, restoran juga harus mengurangi jam operasional.
Pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UMKM), harus menggunakan strategi baru untuk bertahan, yaitu mengandalkan teknologi dalam menjangkau pelanggan.
Strategi itulah yang dilakukan mitra merchant GrabFood di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan.
Manager Pemasaran Wingz O Wingz Muhammad Muhlis mengaku transaksi makan di gerai menu ayam miliknya hanya tersisa lima persen. Mereka pun membatasi kunjungan pelanggan dengan melayani take a way dan order aplikasi saja.
“Saat ini, paling saya syukuri sih bahwa usaha yang saya kembangkan ini sekarang tidak hanya tetap menghidupi ratusan karyawan, tapi juga membantu para pengemudi ojek online di tengah situasi sulit ini,” kata Muhlis dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/4/2020).
Baca juga: Lawan Covid-19, Grab Siagakan Lini Transportasi Khusus
Restoran yang berdiri sejak 2011 tersebut merupakan sumber penghidupan bagi 250 karyawannya. Muhlis mengaku Grab sangat membantu bisnis bertahan.
Sementara di Surabaya, salah satu mitra GrabFood, Ayam Bakar Primarasa juga mengalami dampak dari pandemi virus ini. Edwin Sugiaurto generasi kedua pengelola restoran mengaku menghadapi banyak keputusan sulit.
“Kami hanya bisa mengambil satu. Kami pun memilih untuk beroperasi seperti biasa supaya karyawan tetap memperoleh gaji utuh setiap bulan, dengan meningkatkan standar kebersihan dan melakukan prosedur pengecekan kesehatan,” tutur Edwin.
Edwin mengatakan 100 karyawan bergantung dari usaha yang berdiri sejak 1993 ini. Sekarang, 50 persen transaksi berasal dari pesanan online.
MasterCheese, UMKM kuliner mitra GrabFood di Makassar memiliki cerita yang sedikit berbeda. Mereka terpaksa tetap buka untuk mempertahankan omzet, meski harus memangkas jam operasional.
Baca juga: Manajemen Grab Sisihkan Gaji untuk Bantu Pengemudi
“Memang lewat pesanan online, terutama Grab itu tetap banyak. Dulu saja sebelum Corona, 50 persen pesanannya dari Grab. Sekarang pesanan online dari Grab naik sampai 80 persen. Bersyukur karena ada teknologi yang membuat kami mampu bertahan di situasi sulit ini,” tutur Yulianti pemilik usaha.
Cerita juga hadir dari Medan, Erwin Susanto pengelola UMKM Martabak Mekar bercerita bahwa pandemi Covid-19 belum berpengaruh pada jumlah pesanan yang masuk. Namun, ia mengaku kebanyakan pembelinya saat ini memesan dari aplikasi GrabFood.
“Jauh sebelum pandemi ini merebak, Grab sudah membantu untuk menjangkau lebih banyak pembeli. Jadi, mereka tidak perlu datang ke sini untuk bisa menikmati menu-menu martabak kami,” jelas Erwin.
Baca juga: Bersama Lawan Covid-19, Ini Pesan dari Manajemen Grab Indonesia untuk Mitra dan Pelanggan
Muhlis, Edwin, Julia, dan Erwin kini tengah berjuang mempertahankan bisnis di tengah situasi wabah yang mengancam kelangsungan bisnis mereka.
Selain mengatur strategi, mereka pun menjalankan standar kebersihan tinggi sesuai anjuran pemerintah, serta Standar Keamanan Terpadu untuk layanan pesan-antar makanan yang diterapkan GrabFood.
Mereka memperoleh beragam materi edukasi mengenai langkah-langkah menjaga kebersihan dan standar keamanan makanan dengan mudah melalui aplikasi merchant GrabFood.
Mereka telah menerapkan pemakaian masker dan sarung tangan pada karyawan, bahkan sebagian merchat sudah menerapkannya sejak dulu.
Pengecekan suhu tubuh pada karyawan, pelanggan, dan mitra juga telah dilakukan untuk mencegah penularan virus.
Baca juga: Petinggi Grab Sumbang 20 Persen Gaji untuk Para Mitra
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyatakan telah menghadirkan opsi pengantaran tanpa kontak sebagai langkah perlindungan bagi pelanggan sekaligus mitra, menyertakan Kartu Keterangan Pengiriman GrabFood.
“Kartu Keterangan Pengiriman GrabFood yang berisi catatan tanggal, waktu, nama dan suhu tubuh karyawan yang menyiapkan makanan pada setiap kemasan makanan yang dipesan dan pemeriksaan suhu tubuh pelanggan, karyawan serta mitra pengantaran secara rutin,” jelas Neneng.
Mitra pengantaran Grabfood yang menunjukkan gejala virus Covid-19 juga bisa melapor kepada tim layanan pelanggan Grab dan meminta mitra lain menggantikannya.
Selain itu, perusahaan aplikasi ini juga mengimbau mitra mereka menerapkan physical distancing dan meningkatkan frekuensi pembersihan area restoran.
Semua ini dilakukan sebagai upaya memerangi pandemi virus dengan gerakan #KitaVSCorona kepada mitra di berbagai daerah.