JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah melewati berbagai penyeleksian, Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan Tiga akhirnya mengumumkan lima perusahaan rintisan ( startup) yang akan mendapatkan pelatihan selama 16 pekan untuk meraih kesempatan berkolaborasi bersama Grab Indonesia dalam bentuk kemitraan komersial.
Adapun kelima perusahaan rintisan pilihan GVV batch ketiga tersebut terdiri dari empat startup asal Indonesia yaitu Luna POS, KliknClean, Printerous dan GetCraft. Sisanya, berasal dari Singapura, yakni Workmate yang memiliki target pasar utama Tanah Air.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, GVV merupakan bentuk upaya Grab dalam mendukung bisnis startup agar mampu bertahan menghadapi gempuran pandemi virus Covid-19.
“Covid-19 telah memberikan dampak buruk bagi seluruh sektor di dunia, termasuk Indonesia. Bisnis startup menjadi salah satu yang terdampak. Sekitar 80 persen terkena dampak signifikan, seperti penurunan sales, pengurangan karyawan, dan kerugian untuk menutup operasional,” ungkap Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia dalam konferensi virtual, Jumat (15/5/2020).
Sebenarnya, tema GVV batch ketiga ini sedikit mengalami penyesuaian. Dari yang awalnya memberdayakan pelaku usaha mikro di bidang kuliner dan logistik, berdasarkan urgensinya kini Grab memilih untuk fokus pada kuliner saja.
Asal tahu saja, mewabahnya virus Covid-19 di Indonesia memukul 60 persen industri makanan dan minuman Tanah Air. 30 persennya mengalami penurunan omzet secara drastis.
Maka dari itu, hadirnya lima startup pilihan GVV Angkatan 3 diharapkan dapat mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner agar bisa bangkit kembali di tengah dampak wabah virus Covid-19 di Indonesia.
“Kami memilih lima startup ini karena mereka adalah ahli di berbagai sektor seperti manajemen keuangan, solusi kebersihan, branding, pemasaran, dan solusi tenaga kerja yang akan bermanfaat dalam mendukung UKM di bidang makanan dan minuman di Indonesia ke depannya,” ujar Neneng.
Lebih lanjut, Neneng mengatakan, nantinya startup terpilih akan menguji layanan mereka ke basis merchant GrabFood. Mitra yang tertarik pada produk layanan mereka bisa mendaftarkan diri melalui Grab, kemudan akan disambungkan kepada pihak perusahaan rintisan.
Layanan yang ditawarkan harapannya dapat membantu mereka meningkatkan kinerja, sekaligus mengurangi biaya operasional.
Terkait kondisi UMKM Indonesia, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menko UKM) Republik Indonesia (RI) Teten Masduki yang turut serta dalam konferensi virtual mengungkapkan hal senada dengan Neneng.
"UKM merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak paling besar dari pandemi Covid-19. Membantu keberlangsungan usaha mereka telah menjadi salah satu fokus Pemerintah saat ini," ujar Teten.
Maka dari itu, Kemenkop UMKM berharap kelima startup GVV Angkatan 3 dapat memberikan solusi digital bagi pengusaha UMKM kuliner dalam mempertahankan bisnisnya, terutama di masa dan pasca Covid-19.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia (RI), Johnny G. Plate yang juga turut hadir menyampaikan dukungannya terhadap program GVV Angkatan 3 ini.
Terlebih, ungkap Johnny, Pemerintah sendiri tengah berfokus pada pembangunan ekonomi digital.
“Upaya peningkatan ekonomi digital tak dapat dilakukan sendiri, apalagi di tengah situasi wabah virus Covid-19. Ini harus menjadi tugas bersama-sama di dalam ekosistem digital,” kata Johnny.
Ia juga berpesan, Grab Indonesia dan platform digital lainnya harus terus dapat berkolaborasi bersama-sama dengan Pemerintah. Bahu-membahu mendampingi masyarakat Tanah Air bertransformasi masuk ke era digital. Terutama, kelima startup pilihan GVV Angkatan 3.
“Teruslah menjadi bagian dari percepatan pengembangan digital Indonesia. Mari bersama melihat peluang, mencari solusi, sekaligus menaklukkan tantangan demi tercapainya UMKM berdaya dengan peluang digital yang ada,” pesan Johnny.
Sebagai informasi, GVV merupakan bentuk upaya Grab Indonesia untuk mendukung dan membimbing potensi-potensi startup Tanah Air agar terus dapat mengembangkan bisnisnya.
Namun perlu diketahui, digelarnya GVV ini bukanlah untuk mendanai startup. Grab sama sekali tidak memberikan funding.
“Objektif Grab lewat program GVV adalah untuk fokus meningkatkan founder capability. Kemudian, setelah startup berhasil bisa menjadi partner kami secara komersial, masuk ke dalam ekosistem platform Grab,” jelas Neneng.
Untuk angkatan ini, masing-masing startup pilihan GVV memiliki latar belakang berbeda.
Pertama, Luna POS. Perusahaan rintisan ini menyediakan solusi kasir, manajemen inventaris, dan akunting berbasis cloud untuk UKM di Indonesia.
Melalui layanan tersebut, Luna POS membantu usaha kuliner untuk mengurangi waktu yang dialokasikan untuk pekerjaan administrasi dan dapat fokus pada inti bisnis mereka.
Kedua, KliknClean yang merupakan penyedia layanan kebersihan total. Layanannya terdiri dari penyediaan disinfektan, pengendalian hama, dan fogging dengan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri.
Ketiga, Printerous. Startup ini memberikan solusi percetakan kemasan makanan dan minuman. Misalnya, membuat desain khusus untuk memperkuat upaya branding seperti kemasan, kantong kertas, label stiker, menu, dan lain-lain.
Keempat, Getcraft yang menghubungkan para kreator berkualitas dengan pelaku usaha sebagai bentuk upaya strategi pemasaran dan promosi bisnis.
Startup tersebut juga dapat memberikan akses ke artikel, riset terbaru, webinar, dan pelatihan edukatif terkait strategi dan kampanye pemasaran yang terdepan.
Terakhir, Workmate. Startup ini menyediakan solusi tenaga kerja digital yang memberikan usaha kuliner kemampuan untuk mengelola sumber daya dan manajemen tenaga kerja mereka sepenuhnya pada satu platform.