JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan, adanya peningkatan kontribusi perekonomian nasional pada tahun 2019 dari aplikasi ride hailing, Grab.
Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal mengatakan, kontribusi Grab terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun lalu mencapai Rp 77,4 triliun. Kontribusi tersebut disumbang dari berbagai fitur yang dimilik Grab, yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, hingga GrabKios.
"Ini ada kenaikan besar dari Rp 48 triliun pada tahun 2018," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (25/6/2020).
Baca juga: Ada Pandemi Covid-19, Profesi Driver Ojek Online Masih Diminati
Lebih lanjut, Yose menjelaskan, GrabFood menjadi fitur dengan kontribusi terbesar, yakni Rp 37,27 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 20,84 triliun.
Kemudian, posisi kedua ditempati fitur GrabBike, dengan kontribusi sebesar Rp 26,2 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 15,7 triliun. Lalu, fitur GrabCar memberikan kontribusi sebesar Rp 10,8 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 9,7 triliun.
Terakhir, fitur GrabKios yang menyumbangkan Rp 3,14 triliun.
Baca juga: 2 Ciri UMKM yang Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Menurut Yose, peningkatan kontribusi tersebut disebabkan adanya perbaikan persepsi konsumen, sehingga mempengaruhi permintaan layanan Grab.
"Persepsi konsumen terhadap pelayanan dari Grab ternyata cukup baik sekali. Misalnya untuk GrabBike 87 persen dari konsumen Grab merasa mereka bisa mempersingkat waktu tempuh mereka," kata Yose.
Baca juga: Maskapai Australia Qantas Bakal PHK 6.000 Pegawai