JAKARTA, KOMPAS.com – Mitra Grab di seluruh layanan secara umum menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup sebesar 13 persen setelah bergabung dengan peruasahaan penyedia jasa on demand ini.
Data tersebut didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics terhadap 5.008 mitra GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios di 12 kota pada September 2019 – Januari 2020.
Adapun beberapa aspek atau dimensi kesejahteraan yang diukur, yakni sosial, psikologis, ekonomi, lingkungan, spiritual, dan fisik.
Baca juga: CSIS: Kontribusi Grab ke Ekonomi Nasional Rp 77 Triliun
Lebih spesifik, mitra pengemudi GrabBike melaporkan peningkatan paling tinggi pada kualitas hidupnya sebesar 21 persen, pada skala 7,6 dari 10. Sedangkan, mitra merchant GrabFood melaporkan nilai kualitas hidup paling tinggi setelah bergabung dengan Grab yakni 8,0.
Uniknya, kesejahteraan sosial menjadi dimensi yang meningkat paling signifikan, berbanding terbalik dengan persepsi umum bahwa gig worker merupakan pekerja yang tidak sejahtera.
Baca juga: Lewat Konsep Gig Economy, Grab Dukung Peningkatan Taraf Kehidupan Masyarakat Indonesia
Mitra Grab yang disurvei juga mengatakan bahwa mereka menghargai dan merasa senang dengan adanya komunitas antarmitra Grab yang saling mendukung satu sama lain di saat membutuhkan.
Terkait inklusi keuangan, survei CSIS ini juga menunjukkan bahwa dengan menjadi bagian dari ekosistem Grab mampu meningkatkan akses mitra terhadap layanan jasa keuangan.
Sebesar 18 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 12 persen dari mitra pengemudi GrabCar membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.
Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin.
Sebanyak 75 persen mitra pengemudi GrabBike dan 69 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp 890.000 hingga Rp 1,4 juta.
Baca juga: Dorong Transformasi UMKM ke Digital, Grab Luncurkan GrabMerchant
Sebagai tambahan, 46 persen dari mitra pengemudi GrabBike, 34 persen mitra pengemudi GrabCar, dan 50 persen mitra merchant GrabFood mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab.
Sebagai informasi, studi ini dilakukan sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Secara umum, pandemi ini tentu berdampak bagi banyak pekerja dan perekonomian secara makro.
Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, Indonesia sudah mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca Covid-19. Dirinya pun meyakini bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Indonesia dalam perjalanannya menuju pemulihan ekonomi.
Baca juga: Grab Bagikan Partisi kepada 8.000 Mitra Pengemudi
“Kami melakukan observasi selama pandemi ini, memang ada penurunan yang cukup dalam dari pendapatan para mitra. Namun ternyata tidak seragam karena ada juga yang mendapatkan limpahan rejeki dari efek pandemi. Pekerjaan ini ke depannya masih menjdi andalan,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/6/2020).
Pada akhirnya, meskipun masih ada banyak ketidakpastian ekonomi di waktu yang akan datang, konsep gig economy akan dapat memainkan peran penting dalam peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia.