KOMPAS.com - Keindahan alam membuat Kota Manado identik dengan pariwisata. Tumbuhnya sektor pariwisata mendorong sektor ekonomi lainnya untuk turut berkembang, yaitu kuliner dan kerajinan.
Di Manado, usaha kuliner dan kerajinan sebagian besar dijalankan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM).
Alasan tersebut membuat Grab mengumumkan untuk membantu transformasi digital UMKM di Manado melalui program #TerusUsaha.
Program ini sejalan dengan misi GrabForGood yang merupakan langkah konkret dari Grab untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, serta jangkauan bagi UMKM dan individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital.
Baca juga: Gig Economy, Grab Sukses Jaga Ketahanan Ekonomi Kota Balikpapan
“Kami akan mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi dan menuju digitalisasi, untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam era digital,” ujar Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Kamis (9/7/2020).
Ia juga menambahkan, untuk memastikan UMKM di Manado tetap bertahan dan terus maju di tengah wabah Covid-19, Grab menyediakan berbagai wadah dan teknologi supaya pelaku UMKM dapat belajar dan mulai melakukan transformasi digital.
Untuk itu, Grab bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Manado untuk membawa ratusan mitra Industri Kecil Menengah (IKM) binaan masuk dalam platform digital.
Hal ini dirasa penting karena UMKM dan pekerja di sektor informal menjadi tulang punggung ekonomi Manado.
Baca juga: Dukung UMKM di Masa New Normal, Grab Luncurkan Program #TerusUsaha
Berdasarkan riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, gig worker di empat layanan Grab secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp 402 miliar pada perekonomian Manado di 2019.
Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik pada 2018 menunjukkan terdapat lebih dari 60.000 UMKM di Kota Manado, atau merupakan 20, 87 persen jumlah UMKM di provinsi Sulawesi Utara.
Meski UMKM telah hampir menyerap 40 persen dari jumlah tenaga kerja di Sulawesi Utara, faktanya ada lebih dari 92 persen UMKM Sulawesi Utara yang belum terdigitalisasi.
Maka dari itu, program #TerusUsaha siap membantu UMKM Manado untuk bersama masuk ke digitalisasi.
Baca juga: Begini Upaya Grab Dukung UMKM di Balikpapan
Program tersebut mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku usaha UMKM dalam menjalankan bisnisnya dan iklan gratis untuk meningkatkan visibilitas UMKM secara online.
Selain itu, sebuah microsite yang dirancang khusus untuk pelaku UMKM pun sudah diluncurkan. Para pelaku UMKM akan mendapatkan tips terkait pengembangan bisnis atau inspirasi dari bisnis yang sukses dengan mengakses www.grabforgood.id.
Asisten II Gubernur Sulawesi Utara, Bagian Pembangunan dan Perekonomian, Praseno Hadi mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Utara menyambut baik program yang dijalankan oleh Grab di Kota Manado.
Ia mengungkapkan transformasi digital menjadi kunci agar IKM bisa bertahan dan bertumbuh dengan baik. Menurutnya, kehadiran Grab membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam berbelanja karena hanya melalui smartphone di rumah saja, semua kebutuhan bisa terpenuhi.
Baca juga: Studi CSIS: Grab Tingkatkan Kualitas Hidup dan Inklusi Keuangan Mitra
“Pemerintah sangat mendukung program #TerusUsaha milik Grab yang akan membantu IKM di Manado bisa memiliki daya saing dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas,” ucapnya.
Praseno juga berpesan untuk bersama-sama membantu keberlangsungan IKM di tengah pandemi supaya perekonomian tetap berputar dengan baik.
Ke depannya, Grab akan meluncurkan berbagai inisiatif untuk membantu UMKM untuk meningkatkan visibilitas dan permintaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan dan pertumbuhan bagi bisnis kecil.
Tak hanya itu, Grab juga menciptakan kesempatan pendapatan bagi bagi mereka yang membutuhkan dengan menjadi agen individu GrabKios.
Baca juga: Lewat Konsep Gig Economy, Grab Dukung Peningkatan Taraf Kehidupan Masyarakat Indonesia
Mereka yang telah mendaftar menjadi agen individu GrabKios dapat menawarkan produk finansial dan digital, seperti pengerimian uang, pembelian produk asuransi mikro, pembayaran tagihan, dan pulsa kepada komunitas sekitar mereka.
Dengan demikian, mereka akan mendapatkan penghasilan tambahan yang akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.