KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keniscayaan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM).
Oleh sebab itu, untuk mendorong kesiapan para pelaku UMKM menghadapi era ekonomi digital, aplikasi serbabisa Grab meluncurkan program #TerusUsaha.
Setelah sukses diluncurkan di Manado, Palembang, Bandarlampung, Balikpapan, dan Yogyakarta, Grab meghadirkan program tersebut di Jawa Tengah, Kamis (23/7/2020).
“Program #TerusUsaha kami hadirkan di Jawa Tengah untuk menjadi solusi agar UMKM dapat lebih mudah melakukan digitalisasi bisnis dan agar mereka mampu bertahan di tengah krisis,” ujar Head of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Program #TerusUsaha di Jawa Tengah menyasar ratusan pedagang dari 55 pasar tradisional di Solo, Kudus, Pati, Tegal, dan Magelang. Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Grab mendorong ratusan pedagang tersebut memanfaatkan platform digital untuk berjualan.
Saat ini sudah ada 640 pedagang dari kelima pasar tersebut yang bergabung dengan platform Grab.
Baca juga: Grab Luncurkan Program #TerusUsaha, Kini Giliran Yogyakarta
Pelanggan dapat berbelanja barang kebutuhan dari pedagang-pedagang tersebut dengan memasukkan lokasi pasar, mencatat barang belanjaan yang ingin dibeli, dan memasukkan estimasi harga pada aplikasi GrabAssistant.
Mitra pengantaran GrabAssistant akan membantu pelanggan berbelanja di pasar yang dipilih dan mengantarkannya ke alamat mereka.
Langkah Grab membangkitkan perekonomian melalui teknologi ini pun disambut baik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, program ini mampu mendorong percepatan digitalisasi para pelaku UMKM di Jawa Tengah.
“Grab merupakan bagian dari siklus rantai dalam bagian dari digitalisasi cara berdagang dan transportasi pengantaran,” kata Ganjar.
Baca juga: Begini Cara Mitra Grab di Manado Bertahan pada Era Kenormalan Baru
Menurutnya Indonesia memiliki potensi kekuatan 250 juta penduduk untuk menghadapi kondisi perekonomian dunia yang sedang minus. Namun, pemanfaatan teknologi informasi tetap diperlukan.
"Namun, ini musti merangkul digitalisasi karena tidak bisa lagi kita berjualan secara konvensional. Program #TerusUsaha jadi bagian dari cara menyelesaikan persoalan masyarakat yang terjadi sekarang,” imbuhnya.
Selain mendorong digitalisasi pedagang pasar, Grab juga bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero) Cabang Magelang untuk menghadirkan program "Gadai Peduli".
Program ini memberikan pinjaman modal usaha dengan bunga 0 persen kepada mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike.
Para mitra pengemudi dapat menemukan informasi pinjaman melalui fitur GrabBenefits di aplikasi dan menukarkan voucher pinjaman yang diperoleh di Pegadaian Cabang Magelang.
Setiap mitra memperoleh kesempatan untuk mendapat pinjaman hingga Rp 1 juta dengan bunga 0 persen. Pinjaman dapat dijadikan modal untuk memulai usaha sebagai mitra GrabKios.
Baca juga: Kisah Sukses Agen GrabKios Semarang yang Penghasilannya Meningkat sampai 70 Persen
Sebelumnya, Grab juga telah menghadirkan tiga layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan UMKM di Semarang. Layanan GrabMart dan GrabAssistant hadir untuk memberikan kesempatan mitra pengemudi mendapat penghasilan tambahan di tengah pandemi.
“Sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang tentunya jadi pusat berputarnya roda perekonomian di provinsi tersebut. Grab hadir untuk mendukung segala macam aspek untuk terciptanya perekonomian digital lebih cepat,” ujar Richard.
Ia juga berharap solusi digital yang diberikan Grab dapat membantu banyak pihak untuk segera menghilangkan kata susah dalam kamus hidup mereka dan menciptakan semangat #TerusUsaha.