KOMPAS.com – Kehadiran inovasi GrabKitchen ternyata mampu memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kuliner di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut dirasakan oleh David Gunawan (50), pemilik restoran Ayam geprek Bu Deasy yang berlokasi di Renon, Bali.
David mengungkapkan, di tengah wabah Covid-19 bisnisnya tetap bisa berjalan lancar karena mudah dijangkau oleh para pelanggan. Bahkan, omzet penjualannya bisa meningkat hingga dua kali lipat.
“Meskipun outlet utama mengalami penurunan omzet hingga 50 persen, penjualan Ayam Geprek Bu Deasy di GrabKitchen Renon meningkat hingga dua kali lipat sejak pandemi,” imbuhnya.
Menurut David, sebelum bergabung di Grabkitchen, dirinya merupakan mitra pengemudi GrabCar. Setelah beberapa waktu, David akhirnya berkesempatan memiliki usaha sendiri dan langsung bergabung menjadi mitra merchant GrabFood.
Baca juga: Gabung Jadi Merchant GrabFood, Omzet Usaha Ermin Meningkat 110 Persen
David juga mendaftarnya usahanya sebagai mitra merchant GrabKitchen. Melalui GrabKitchen, David bisa mengembangkan bisnisnya. Ia pun bisa menambah dua karyawan baru sehingga total karyawannya sekarang berjumlah lima orang.
“Teknologi cloud kitchen dari GrabKitchen membuat saya merasa seperti memiliki outlet tambahan tanpa mengeluarkan investasi yang besar,” papar David dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Selain bisa mempertahankan omzet tetap berada di angka Rp100 juta dalam sebulan, David mengaku, bisnisnya sedikit-banyak telah mengubah hidupnya dan keluarga.
“Saya bisa mengumpulkan uang dan sekarang sudah bisa mencicil rumah,” imbuh David.
Di Bali, usaha mikro kecil menengah ( UMKM) dan bisnis kuliner, seperti Ayam Geprek Bu Deasy merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi ekonomi sangat besar bersama sektor pariwisata.
Baca juga: Lewat Grab, UMKM dan Gig Worker Sumbang Rp 830 Miliar untuk Perekonomian Yogyakarta
Sayangnya, pertumbuhan sektor UMKM di Bali melesu karena terkena imbas pandemi Covid-19. Padahal, sektor ini diharapkan bisa menjadi sektor lokomotif atau penggerak ekonomi di Bali.
Karena itulah, upaya digitalisasi UMKM perlu dilakukan. Apalagi jika melihat perubahan perilaku konsumen yang tengah terjadi akibat pandemi, serta manfaatnya untuk menghemat waktu dan biaya operasional.
Sebagai upaya untuk mempercepat digitalisasi UMKM, Grab Indonesia meluncurkan program #TerusUsaha di Bali, Selasa (4/8/2020).
Program tersebut merupakan solusi yang didedikasikan untuk membantu UMKM agar dapat beradaptasi dan berkembang di era kenormalan baru dan era ekonomi digital.
“Program #TerusUsaha yang kami hadirkan di Bali bertujuan mendukung percepatan digitalisasi UMKM melalui rangkaian pelatihan dan pemanfaatan teknologi yang sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood,” papar Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya.
Baca juga: Luncurkan Program #TerusUsaha di Bali, Grab Dukung Transformasi Digital UMKM
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta mengatakan, program digitalisasi yang dilakukan Grab itu sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam hal pemulihan dampak Covid-19.
“Kami percaya bahwa UMKM merupakan penyelamat perekonomian,” ujar Wayan Samsi mewakili Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam acara peluncuran program #TerusUsaha.
Adapun kebijakan yang dimiliki pemerintah provinsi Bali, yakni relaksasi peningkatan kualitas SDM, bantuan teknologi, promosi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Ciptakan Peluang Ekonomi, UMKM dan Gig Worker Sumbang Rp 889 Miliar untuk Perekonomian Bali
Lebih lanjut, Wayan Samsi berharap, program dari Grab tersebut juga dapat membantu para pelaku usaha dan UMKM lebih siap menghadapi tatanan kehidupan baru dan memanfaatkan IT sebaik-baiknya.
“Pemerintah pun turut mengajak masyarakat dan pelaku UMKM di Bali agar dapat memanfaatkan program digitalisasi yang ditawarkan oleh Grab dengan baik,” ucap Wayan Samsi.