KOMPAS.com - Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM) kini menjadi tulang punggung perekonomian lokal di Medan Sumatera Utara (Sumut). Nilai kontribusinya pun tak main-main, yakni mencapai 67 persen.
Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara menunjukkan, tahun 2018, pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp 2,66 triliun bagi perekonomian Suatera Utara. Sementara, tahun 2020 UMKM berperan membuka lapangan pekerjaan.
Head of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengatakan, peran program #TerusUsaha mendukung terciptanya ekonomi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi Sumatera Utara.
“Dukungan kepada seluruh UMKM di Sumatera Utara sangat perlu dilakukan untuk memastikan mereka dapat bertahan, mengingat kontribusi ekonomi sektor ini yang sangat signifikan," kata Richard dalam keterangan Pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Baca juga: Lanjut, Grab Luncurkan Program #TerusUsaha di Jawa Barat
Oleh karena itu, lanjut Richard, dengan adanya perubahan perilaku dan kebiasaan konsumen di masa pandemi, digitalisasi menjadi sangat mendesak.
Setelah sukses diluncurkan di Manado, Palembang, Bandar Lampung, Balikpapan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Bandung, kali ini Grab meluncurkan program tersebut di Medan, Selasa.
"Program #TerusUsaha yang sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood kami harapkan dapat memberikan solusi konkret dan juga membawa semangat baru bagi para pelaku UMKM untuk bangkit dan menyongsong era tatanan kehidupan baru ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Edliaty Siregar menyambut baik solusi yang dihadirkan Grab dalam program #TerusUsaha yang diluncurkan di Medan.
Baca juga: Gig Worker Bandung Mampu Berkontribusi Ekonomi Rp 10,1 Triliun
Edliaty menjelaskan, sepanjang 2019, pemerintah sudah membantu mempermudah penerbitan izin usaha agar lebih banyak lagi pelaku UMKM yang muncul di Kota Medan.
"Untuk menjalani adaptasi kebiasaan baru, perlu strategi khusus untuk membantu para pelaku UMKM bertahan di tengah pandemi ini," ujar Edliaty mewakili Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
Grab, imbuh Eldriaty, sudah mendukung pelaku UMKM melalui program pelatihan dan layanan digital dalam membantu usaha UMKM sehingga dapat bersaing dan lebih percaya diri dalam mengembangkan usahanya.
"Melalui komitmen Grab, diharapkan dapat membantu pengusaha kuliner di Medan dalam keadaan serba sulit ini," terangnya.
Baca juga: GrabKios Selamatkan Penjahit dari Situasi Gali Lubang Tutup Lubang Saat Pandemi
Oleh karena itu, Eldriaty berpendapat, perlu komitmen bersama antara pemerintah dan Grab untuk membantu UMKM lokal dalam mengembangkan pasar guna mewujudkan UMKM yang kuat.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Grab sebagai wujud komitmen dalam mendukung pemerintah dalam mengembangkan UMKM di Medan agar pelaku UMKM memiliki semangat untuk #TerusUsaha,” ujarnya.
Untuk melayani masyarakat yang beraktivitas di rumah selama pandemi, Grab bermitra dengan PD Pasar Jaya untuk mendigitalisasi lima pasar tradisional di Medan.
Selain itu, ada pula pasar lain yang ikut hadir dalam layanan GrabMart, yakni Pasar Bakti, Pasar Kwala Bekala, Pasar Petisah, Pasar Pringgan, Pasar Sei Sikambing, dan Pasar Medan Tembung.
Baca juga: Luncurkan Program #TerusUsaha di Bali, Grab Dukung Transformasi Digital UMKM
Para pembeli bisa memesan seluruh kebutuhan harian dari ratusan pedagang tradisional melalui layanan GrabMart dalam aplikasi Grab. Sejak terdigitalisasi oleh GrabMart, transaksi pedagang pasar pun meningkat hingga 245 persen dalam satu bulan.