KOMPAS.com - Tahun ini, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis hasil riset mengenai kualitas hidup dan inklusi keuangan usaha mikro kecil menengah ( UMKM) di Medan, Sumatera Utara.
Riset tersebut menunjukkan bagaimana teknologi Grab berperan penting bagi kehidupan UMKM di Sumatera Utara, terutama dalam hal inklusi keuangan dan pembukaan lapangan pekerjaan.
Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno mengatakan bahwa gig economy mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi.
Gig economy merupakan istilah yang merujuk pada pekerja kontrak independen. Misalnya pekerja di bidang desain, penulis lepas, dan driver ojek daring.
Baca juga: Manfaatkan Teknologi, Gig Worker Sumbang Rp 872 Miliar untuk Perekonomian Semarang
“Saat Sumatera Utara mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca Covid-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung proses pemulihan ekonomi," kata Riyadi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Kesiapan secara digital, lanjut Riyadi, akan menjadi lebih penting dalam era new normal. Grab dapat membantu bisnis beradaptasi dengan beralih secara online menuju layanan seperti GrabFood dan GrabKios.
"Meskipun masih ada banyak ketidakpastian ekonomi di waktu yang akan datang, kami percaya gig economy akan memainkan peran penting dalam membantu mempertahankan mata pencaharian,” jelasnya.
Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios di Medan yang disurvei mengalami peningkatan hingga 32 persen atau sekitar Rp 52,2 juta per bulan. Sementara, rata-rata pendapatan agen GrabKios meningkat 9 persen atau Rp 13,5 juta per bulan.
Baca juga: Baca juga: Lanjut Terus, Grab Luncurkan Program #TerusUsaha di Medan
Adapun 44 persen mitra merchant GrabFood medan juga mengaku tidak perlu menambah modal untuk meningkatkan bisnisnya.
Selain itu, peningkatan penghasilan yang signifikan juga dirasakan mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike.
Peningkatannya sampai 103 persen atau Rp 7,3 juta per bulan untuk pengemudi Grabcar dan 114 persen atau Rp 3,8 juta per bulan untuk pengemudi GrabBike.
Hal itu membuat mitra Grab bisa menabung dan membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman.
Baca juga: Berikut Deretan Inisiatif Grab untuk Bantu Kembangkan UMKM di Tengah Pandemi
Lebih lanjut, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab juga telah memungkinkan para mitra untuk menabung secara rutin.
Saat ini, sebanyak 75 persen pengemudi GrabBike dan 55 persen mitra pengemudi GrabCar mengaku rutin menabung di bank.
Dana yang ditabung masing-masing pada rentang Rp 939.000 hingga Rp 1,4 juta.
Selain itu, soal kemudahan mendapat pinjaman juga dirasakan mitra Grab. Sejak bergabung dengan Grab, kepercayaan dari penyedia jasa keuangan pun mengalir.
Baca juga: Begini Upaya Grab Dukung UMKM di Balikpapan
Dengan begitu, mitra Grab punya kesempatan mengajukan pinjaman untuk mengembangkan bisnis atau berinvestasi motor atau mibil baru.