KOMPAS.com – Tidak pernah terpikir oleh Fauziah Yusuf (25) kalau dia akan menggantungkan hidupnya melalui usaha jasa pembuatan buket.
Usaha yang diberi nama Roomfay ini dimulai sejak 2016 saat dia masih berkuliah dan ingin memberikan buket kepada temannya yang akan wisuda.
“Karena tahu harga buket mahal, akhirnya saya membuat sendiri untuk dikasih ke teman saya. Terinspirasi dan melihat peluang bisnis dari situ, saya belajar sendiri membuat buket dengan berbagai bentuk menggunakan bahan yang unik seperti kain, balok, dan snack,” kisah Fauziah.
Berawal dari keisengannya itu, akhirnya ia mendapatkan pesanan. Awalnya, tambah Fauziah, dia merasa kerepotan karena harus mengantar sendiri.
“Namun, kala itu saya tahu bahwa ada layanan GrabExpress di Makassar untuk mengantar buket ke pelanggan. Akhirnya saya coba menggunakannya dan merasa sangat terbantu karena tinggal pesan dan bisa kirim hingga ke lima alamat dalam waktu yang sama,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Fauziah, layanan GrabExpress juga memberikan opsi lain. Misalnya, saat ada pesanan buket yang besar, dirinya bisa memilih GrabExpress Car agar buketnya tidak rusak sampai di tangan pembeli.
“Dari bisnis ini, selain bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendapatan yang saya dapatkan juga bisa ditabung,” kisahnya.
Fauziah bukanlah satu-satunya pengusaha yang memanfaatkan platform digital untuk memajukan usahanya. Masih banyak lagi pengusaha di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya yang juga memanfaatkan teknologi.
Apalagai, saat ini Grab telah meluncurkan program #TerusUsaha untuk semakin membantu UMKM semakin berkembang.
Baca juga: Gandeng Pemkot Makassar dan Pemprov Sulawesi Selatan, Grab Bantu Digitalisasi UMKM
Mengenai hal itu, Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang diwakili Sekretaris Daerah Kota Makassar M. Ansar mengapresiasi program #TerusUsaha di Makassar.
“Pandemi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa bulan ini sudah memberi dampak untuk pelaku usaha, khususnya mikro dan kecil. Program digitalisasi yang dihadirkan oleh Grab ini diharapkan akan membuat UMKM mulai sadar pentingnya digitalisasi. Dengan digitalisasi UMKM, mereka lebih dekat dengan konsumen. Ini dapat meningkatkan penjualan mereka untuk terus bertahan,” jelasnya.
Grab baru-baru ini juga telah meluncurkan Laporan Dampak Sosial 2019/2020 Edisi Kedua yang difokuskan pada pembahasan dampak Covid-19 terhadap komunitas dan cara Grab meresponsnya.
Secara nasional, Grab telah menyambut lebih dari 150.000 UMKM baru dalam platformnya selama pandemi.
Di Sulawesi Selatan, Grab pun sudah menghadirkan tiga layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan UMKM di tengah pandemi.
Layanan GrabMart dan GrabAssistant, misalnya, hadir untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah pandemi.
Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan dalam armada GrabCar dan GrabBike.
“Grab percaya bahwa setiap usaha akan memiliki kontribusi nyata dalam perekonomian nasional. Untuk itu, Grab fokus mendukung UMKM untuk mendapatkan kesempatan yang besar untuk maju dan berkembang menjadi usaha yang lebih besar,” ujar Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya.