KOMPAS.com – Riset yang dilakukan oleh Blackbox Research dan Toluna mengemukakan bahwa Grab menjadi merek paling diminati dengan kepuasan tertinggi di Indonesia.
Riset yang berjudul ‘Into the Light: Understanding What has Changed for the ASEAN Sonsumer During Covid-19’ tersebut dilakukan pada Juni 2020 terhadap 4.780 pelanggan di Asia Tenggara. Dari total responden tersebut, 799 di antaranya berasal dari Indonesia.
Adapun riset tersebut fokus untuk menganalisa konsumsi masyarakat Asia Tenggara serta memberikan pandangan tentang pergeseran kebiasaan konsumen selama pandemi. Pasalnya, penggunaan layanan digital di masa ini meningkat karena rumah menjadi pusat aktivitas masyarakat.
Grab pun menjadi merek e-commerce nomor satu dengan tingkat kepuasan tertinggi di Indonesia dan nomor tiga di Asia Tenggara.
Baca juga: Selama Pandemi, Grab Layani Lebih dari 26 Juta Kilometer Perjalanan
“Ekspektasi pelanggan terhadap layanan e-commerce semakin tinggi dan alasan utama mereka memilih layanan ini adalah kenyamanan. Ulasan serta ongkos kirim juga menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih e-commerce pilihan mereka,” tulis laporan tersebut dalam rilis yang diterima Kompas.com pada, Jumat (25/9/2020).
Riset juga menunjukkan bahwa 84 persen responden di Indonesia merasa nyaman menggunakan layanan online. Selain itu, tren telemedicine meningkat sebanyak 52 persen.
Begitu juga dengan layanan pengantaran makanan meningkat sebanyak 70 persen dan belanja kebutuhan online meningkat sebanyak 61 persen.
“Pelanggan mengatakan akan tetap menggunakan layanan telemedicine, pengantaran makanan, serta belanja kebutuhan online bahkan setelah pandemi berakhir,” tulis laporan tersebut.
Baca juga: Tingkatkan Keterampilan UMKM, Grab Buka Kelas #TerusUsaha Tiap Jumat Malam
Prestasi tersebut diraih Grab bukan tanpa alasan. Selama pandemi Covid-19, Grab mengeluarkan dua layanan terbaru yaitu GrabMart dan GrabAssistant. Kedua layanan tersebut memudahkan masyarakat membeli kebutuhan harian dari rumah.
Grab juga memiliki layanan telekonsultasi GrabHealth by Good Doctor yang telah menjadi mitra telekonsultasi resmi Kementerian Kesehatan. Sejak pandemi, layanan tersebut telah bertumbuh hingga 500 persen.
Selain itu, Grab juga memberi kesempatan kepada mitra pengantaran dan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) yang tergabung dalam platform Grab untuk mendapatkan penghasilan karena dapat terhubung dengan lebih banyak pelanggan berbasis digital.
“Sebanyak 91 persen responden di Indonesia juga berusaha untuk terus mendukung bisnis lokal di tengah pandemi agar mereka dapat tetap bertahan,” tulis riset Blackbox Research dan Toluna.
Baca juga: Gandeng Kemenkop UKM, Grab Ingin Perluas Akses UMKM ke Ranah Digital
Grab juga terus mendorong digitalisasi UMKM Indonesia dengan meluncurkan program #TerusUsaha. Program tersebut bekerja sama dengan lebih dari 25 lembaga dan pemerintahan yang berisikan lebih dari 25 solusi digitalisasi.
Dalam program tersebut, Grab melakukan pelatihan, pinjaman modal usaha, dan menyarankan para UMKM untuk menjadi mitra GrabMerchant atau GrabKios.
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 185.000 UMKM baru dan 32.000 pedagang tradisional yang merasakan manfaat dari digitalisasi Grab selama pandemi.
Bahkan, berdasarkan riset CSIS & Tenggara Strategic menunjukkan kontribusi ekonomi mandiri dan UMKM di platform Grab mencapai Rp 77,42 triliun pada 2019.
Baca juga: Dukung UMKM Sektor Perikanan, Grab Gandeng KKP Sediakan Platform Digital
Hal tersebut mendorong Grab untuk terus berinovasi lewat beragam layanan dan inisiatif untuk memastikan lebih banyak masyarakat Indonesia bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital.