KOMPAS.com - Demi mempercepat pengembangan ekonomi digital dan mendukung program Provinsi Cerdas atau co-creation for a smarter province, Grab Indonesia menjalin kerja sama dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adapun kerja sama tersebut mencakup pemanfaatan teknologi guna menciptakan dampak positif untuk sektor transportasi, sosial, ekonomi, dan budaya.
Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) ditanda tangani President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dan Gubernur Provinsi NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Jumat (18/6/2021).
Acara tersebut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Nantinya, kolaborasi tersebut akan berfokus pada lima hal untuk mengembangkan provinsi cerdas dengan dukungan teknologi.
Baca juga: Grab Luncurkan Pusat Vaksinasi Ramah Penyandang Disabilitas di Yogyakarta
Ridzki mengatakan, Grab mendukung inisiatif pemerintah untuk mengakselerasi program ekonomi digital dan provinsi cerdas, termasuk Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Kami senang dapat bekerja sama dengan Pemprov NTT untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi ini juga sejalan dengan inisiatif #TerusUsaha kami untuk mengoptimalisasi potensi UMKM dengan memanfaatkan inovasi digital dan membuka lebih banyak peluang bisnis melalui platform kami," kata Ridzki dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (21/6/2021).
Ridzki berharap, kolaborasi tersebut dapat membawa dampak positif bagi Indonesia, utamanya untuk mendukung pemulihan ekonomi dan memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pada kesempatan yang sama, Viktor menjelaskan, NTT merupakan daerah yang kaya akan budaya dan sumber produk komoditas unggulan.
Baca juga: Bayar Layanan Grab Bisa Pakai LinkAja, Begini Caranya
Oleh karena itu, Viktor menyambut positif kerja sama tersebut untuk mengembangkan Provinsi NTT yang lebih cerdas.
"Para pelaku UMKM lokal di NTT telah berjuang gigih selama beberapa tahun terakhir dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Kami tidak sabar untuk dapat meraih pencapaian yang lebih besar bersama Grab,” kata Viktor.
Sementara itu, Luhut menjelaskan, program BBI merupakan inisiatif pemerintah dalam rangka mendukung produk lokal.
Sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, imbuh Luhut, Labuan Bajo memiliki segudang potensi dari segi pariwisata.
Baca juga: Tingkatkan Keamanan, Grab Adaptasi Sistem AI
"Pengembangan pariwisata di Labuan Bajo nantinya akan memberi dampak positif bagi komunitas serta UMKM. Peran pihak swasta seperti Grab merupakan bagian penting dari proses tersebut," terang Luhut.
Luhut berharap, lewat kolaborasi tersebut, UMKM di sektor pariwisata dapat tumbuh sekaligus dapat mengembangkan keterampilan tenaga kerjanya. Dengan demikian, ekonomi kreatif bisa memacu pemulihan ekonomi nasional.
Johnny G Plate juga menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai, kemajuan teknologi dan kolaborasi aktif seluruh stakeholder merupakan salah satu kunci mewujudkan ekonomi digital yang maju, berdaya, dan menyejahterakan.
Johnny mengatakan, seiring pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, termasuk pelaku UMKM dan ultra-mikro (UMi) yang cakap digital, Indonesia siap menjadi digital nation.
Baca juga: Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Gandeng Grab hingga Hyundai
"Kolaborasi antara Gernas BBI, Pemprov NTT dan Grab Indonesia diharapkan menjadi langkah kolaboratif untuk menciptakan lompatan-lompatan besar untuk memberdayakan UMKM, UMi, dan menyejahterakan masyarakat NTT," terangnya.
Pihaknya berharap, kolaborasi lintas lembaga tersebut mampu medorong wilayah NTT maupun provinsi lainnya untuk mengembangkan inovasi dan kualitas pelayanan publik yang prima. Dengan demikian, provinsi di Indonesia bisa berdaya saing global.
Sebagai informasi, dalam kerja sama tersebut, Grab fokus pada beberapa inisiatif. Pertama, kerja sama mobilitas yang terintegrasi (integrates mobility co-creation), yakni menghadirkan layanan transportasi, seperti GrabCar dan GrabBike untuk memperluas transportasi publik di NTT.
Hal itu memudahkan mobilitas masyarakat dari satu lokasi ke lokasi lainnya, khususnya dari bandara ke kota.
Baca juga: GrabFood Gelar Makanthon, Festival Kuliner dengan Total Hadiah Rp 1 Miliyar
Selain itu, Grab telah mengoperasikan layanan GrabBike dan Grabcar dan meluncurkan layanan GrabProtect di Kupang dan Labuan Bajo untuk memastikan keamanan pelanggan dan mitra pengemudi.
Kedua, kerja sama berkelanjutan di bidang ekonomi (sustainable economy co-creation). Dalam hal ini, Grab mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui perkembangan UMKM dengan memberdayakan mereka melalui platform Grab, seperti GrabFood, GrabMart, GrabAssistant, GrabKios, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Bela Pengadaan (LKPP).
Ada lebih dari 700 mitra merchant sebagai mitra GrabFood dan GrabMart yang tergabung. Seluruhnya dapat memberikan lebih banyak peluang penghasilan bagi mitra pengantaran dan pengemudi.
Ketiga, kerja sama yang membangun efisiensi (efficiency co-creation). Grab membantu meningkatkan efisiensi operasional pegawai negeri sipil (PNS) dan kemudahan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dengan layanan dan teknologi Grab.
Baca juga: Gig Worker Bandung Mampu Berkontribusi Ekonomi Rp 10,1 Triliun
Beberapa skema kerja sama tersebut antara lain penyerahan kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), dan surat tanda nomor kendaraan (STNK) melalui GrabExpress bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan kepolisian setempat, khususnya di Kupang dan Labuan Bajo.
Keempat, kerja sama yang memberi dampak sosial (social impact co-creation). Grab membantu untuk memiliki sebuah dampak sosial pada masyarakat, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan melalui layanan GrabProtect.
Selain itu, Grab juga akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memastikan semua mitra pengemudi Grab telah divaksinasi untuk mendukung percepatan Program Vaksinasi Nasional dan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Terakhir, kerja sama budaya dan pariwisata (cultural and tourism co-vreation). Grab mendukung peningkatan kesadaran akan sektor budaya dan memajukan sektor pariwisata di NTT melalui teknologi dan layanan Grab.
Baca juga: GrabKios Selamatkan Penjahit dari Situasi Gali Lubang Tutup Lubang Saat Pandemi
Untuk itu, Grab telah meluncurkan layanan GrabMart dan GrabExpress di berbagai tempat wisata di NTT, terutama Labuan Bajo, dengan menghadirkan kemudahan akses untuk para wisatawan saat pembelian dan pengiriman oleh-oleh khas NTT.